Ice Skating atau seluncur es pastinya sobat blogger pernah mendengar olahraga tersebut? Yapz, olahraga es ini memang cukup terkenal di dunia. Bahkan mungkin anda adalah salah satu dari sekian banyak orang yang pernah bermain ice skating. Namun sayangnya di negara kita Indonesia tidak semua orang dapat memainkan olahraga ini. Hal itu tidak lepas dari letak geografis negara indonesia, sehingga hanya bisa dilakukan di dalam ruangan atau lebih tepatnya di dalam Mall. Mengapa di Mall? Karena negara Indonesia tidak mempunyai musim dingin sehingga tidak mungkin kita ber-ice skating di luar ruangan.
Ice skating memang olahraga yang menyenangkan dan sangat menghibur sehingga banyak orang yang menjadikannya sebuah hobi atau hiburan di waktu senggang. Tapi, seberapa banyak Anda tahu tentang olahraga ice skating? Nah, pada kemepatan ini, kita akan membahas sedikit tentang sejarah singkat, perkembangannya hingga menjadi olahraga populer seperti sekarang.
SEJARAH AWAL ICE SKATING
Pada awal kemunculannya ice skating diperkirakan sekitar 17 abad yang lalu di negara Finlandia dan Skandinavia, sepatu ice skating yang digunakan para peseluncur terbuat dari tulang rusa kutub atau tulang kuda yang diikat di bawah sepatu kulit. Orang-orang tersebut menggunakan sepatu skating dari tulang untuk mempermudah dalam berburu. Sekitar abad ke-14, orang Belanda mulai memakai sepatu seluncur kayu dengan dasar sepatu terbuat dari besi. Sebatang tongkat dipegang orang sebagai alat bantu sewaktu berseluncur. Sekitar tahun 1500, orang Belanda mulai memasang pisau tipis di sepatu seluncur, dan tongkat tidak lagi diperlukan
Pada abad ke-12, di Belanda sudah memiliki sistem kanal yang rumit, sehingga para pekerja kanal memakai sepatu skat untuk pulang pergi ke tempat kerja dan juga ketika mereka bertugas. Bahkan sebagian di antaranya ada yang bermain balap seluncur untuk merebutkan hadiah uang. Para pekerja kanal di Belanda ini kemungkinan besar adalah atlet balap seluncur es yang pertama.
Sepatu skating dengan klem dari baja diciptakan E. V. Bushnell dari Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1848. Orang bebas dapat lebih bebas berputar-putar dan meloncat selama berseluncur. Sekitar tahun 1865, atlet skating Amerika Serikat Jackson Haines memperkenalkan pisau skating dari logam berikut plat sol dan tumit yang dapat disekrupkan pada sepatu bot. Haines menambahkan gerigi depan (toe pick) pada sepatu skating. Setelah adanya toe pick pada sepatu skating, orang mulai dapat melakukan lompatan dengannya.
Lalu pada tahun 1914, John E. Strauss seorang pembuat pisau dari St. Paul, Minnesota membuat pisau skating dari sebilah baja. Dengan adanya penemuan pisau baja dari Strauss, sepatu skating makin ringan dan kuat. Memasuki abad ke-20, ice skating sudah menjadi olahraga yang sangat populer di dunia, terutama setelah diperkenalkan ke masyarakat Amerika. Kepopuleran ice skating mendapat pengakuan dunia dan saat ini telah resmi menjadi olahraga yang dipertandingkan pada pesta olahraga Olimpiade.
Di Indonesia olahraga skating menjadi menjadi olahraga yang kurang populer dibandingkan dengan olahraga lain. Hal itu tidak lepas dari sarana dan prasana yang kurang mendukung, bahkan area skating yang ada, hanya di kota Jakarta, Tangerang Selatan, Surabaya, dan Bandung. Meskipun hanya ada dikota-kota tertentu kepopuleran olahraga ice sktaing cukup di appreciate pasalnya sudah ada atlit-atlit indonesia yang berprestasi.
Ice skating memang olahraga yang menyenangkan dan sangat menghibur sehingga banyak orang yang menjadikannya sebuah hobi atau hiburan di waktu senggang. Tapi, seberapa banyak Anda tahu tentang olahraga ice skating? Nah, pada kemepatan ini, kita akan membahas sedikit tentang sejarah singkat, perkembangannya hingga menjadi olahraga populer seperti sekarang.
SEJARAH AWAL ICE SKATING
Pada awal kemunculannya ice skating diperkirakan sekitar 17 abad yang lalu di negara Finlandia dan Skandinavia, sepatu ice skating yang digunakan para peseluncur terbuat dari tulang rusa kutub atau tulang kuda yang diikat di bawah sepatu kulit. Orang-orang tersebut menggunakan sepatu skating dari tulang untuk mempermudah dalam berburu. Sekitar abad ke-14, orang Belanda mulai memakai sepatu seluncur kayu dengan dasar sepatu terbuat dari besi. Sebatang tongkat dipegang orang sebagai alat bantu sewaktu berseluncur. Sekitar tahun 1500, orang Belanda mulai memasang pisau tipis di sepatu seluncur, dan tongkat tidak lagi diperlukan
Pada abad ke-12, di Belanda sudah memiliki sistem kanal yang rumit, sehingga para pekerja kanal memakai sepatu skat untuk pulang pergi ke tempat kerja dan juga ketika mereka bertugas. Bahkan sebagian di antaranya ada yang bermain balap seluncur untuk merebutkan hadiah uang. Para pekerja kanal di Belanda ini kemungkinan besar adalah atlet balap seluncur es yang pertama.
Sepatu skating dengan klem dari baja diciptakan E. V. Bushnell dari Philadelphia, Pennsylvania pada tahun 1848. Orang bebas dapat lebih bebas berputar-putar dan meloncat selama berseluncur. Sekitar tahun 1865, atlet skating Amerika Serikat Jackson Haines memperkenalkan pisau skating dari logam berikut plat sol dan tumit yang dapat disekrupkan pada sepatu bot. Haines menambahkan gerigi depan (toe pick) pada sepatu skating. Setelah adanya toe pick pada sepatu skating, orang mulai dapat melakukan lompatan dengannya.
Lalu pada tahun 1914, John E. Strauss seorang pembuat pisau dari St. Paul, Minnesota membuat pisau skating dari sebilah baja. Dengan adanya penemuan pisau baja dari Strauss, sepatu skating makin ringan dan kuat. Memasuki abad ke-20, ice skating sudah menjadi olahraga yang sangat populer di dunia, terutama setelah diperkenalkan ke masyarakat Amerika. Kepopuleran ice skating mendapat pengakuan dunia dan saat ini telah resmi menjadi olahraga yang dipertandingkan pada pesta olahraga Olimpiade.
Di Indonesia olahraga skating menjadi menjadi olahraga yang kurang populer dibandingkan dengan olahraga lain. Hal itu tidak lepas dari sarana dan prasana yang kurang mendukung, bahkan area skating yang ada, hanya di kota Jakarta, Tangerang Selatan, Surabaya, dan Bandung. Meskipun hanya ada dikota-kota tertentu kepopuleran olahraga ice sktaing cukup di appreciate pasalnya sudah ada atlit-atlit indonesia yang berprestasi.
Untuk mengembangkan talenta-talenta ice skating di Indonesia sekarang banyak di gelar lomba ice skating yang salah satunya adalah event Indonesia National Short Track Speed Skating 2019. Dan untuk memotivasi para atlit diberikan juga hadiah yang salah satunya adalah medali. Gambar diatas adalah salah satu contoh medali pengharaan yang kami buat untuk event Indonesia National Short Track Speed Skating 2019.
ice skating, skating, medali penghargaan, medali kejuaraan, medali juara, medali kelulusan, medali lari, medali running, medal runner, medal running, medali lari jakarta, medali running jakarta, run, runner, runners, indorunner, finisher medal, medali finisher, half marathon, half marathon running, marathon run, maraton, lari marathon, lari pagi, lari sore, atlet lari, medali murah, lari, lariin, pelari indonesia, pembuat medali, produsen medali, custom medali, pelari, running, jogging, lomba lari, jadwal lari, acara lari, kalender lari, info lari, event running, eventlari, virtual run, virtual lari, lari virtual, trial run, trail running, fun run, olahraga, futsal, bola, sport, gowes, sepeda, gowes indonesia, event gowes, gowes virtual